Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Persepsi?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  1. Pengamat (orang yang memiliki persepsi). Penginterpretasian dari apa yang seseorang lihat bergantung pada karakteristik pribadi orang tersebut, antara lain:
  2. Sikap. Sikap atau attitude seseorang sangat mempengaruhi persepsi yang dibentuknya akan hal-hal di sekitarnya. Ketika tangah mewawancarai para kandidat yang akan mengisi satu posisi penting yang membutuhkan keahlian dalam bernegosiasi dengan supplier dalam perusahaan, Mr. X mungkin berpendapat bahwa pria merupakan pilihan yang tepat dibandingkan dengan wanita, karena wanita di sini dinilai tidak akan mampu melakukan pekerjaan ini dengan baik, terutama bila negosiasi berjalan dengan alot dan pelik. Sikap yang disertai dengan asumsi seperti ini akan mempengaruhi persepsi Mr. X terhadap para kandidat perempuan yang dia wawancarai.
  3. Motif atau alasan di balik tindakan yang dilakukan seseorang yang mampu menstimulasi dan memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan persepsi mereka akan segala sesuatu. Seseorang yang ambisius dan berkeinginan untuk meraih kekuasaan akan melihat orang-orang di sekelilingnya sebagai kompetitor yang harus ia kalahkan guna tercapainya tujuan.
  4. Ketertarikan atau interest. Fokus perhatian kita terhadap hal-hal yang tengah dihadapi turut dipengaruhi oleh ketertarikan kita akan sesuatu, yang menjelaskan mengapa pemahaman orang terhadap satu hal dapat berbeda dari apa yang dipersepsikan oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang supervisor yang baru diberi peringatan oleh atasannya atas keterlambatannya akan lebih memperhatikan dan dan menyadari keterlambatan para kolega dan rekan kerjanya dibanding sebelumnya.
  5. Pengalaman. Pengetahuan atau kejadian yang telah didapatkan dan dialami seseorang. Contohnya, ketika secara tidak sengaja pernah menyaksikan suatu tragedi pembunuhan, seseorang menjadi tidak bisa melihat warna merah karena orang tersebut mengasosiasikan warna merah sebagai warna yang buruk.
  6. Harapan atau Ekspektasi, yakni gambaran atau ilustrasi yang membentuk sebuah pencitraan terhadap sebuah keadaan. Contohnya seseorang  yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan penampilan yang meyakinkan akan dinilai sebagai orang yang kompeten dan reliabledi bidangnya.
    1. Situasi/ Keadaan. Situasi di mana interaksi antara sang pengamat dan target terjadi memiliki pengaruh pada kesan si pengamat terhadap targetnya. Berbagai faktor situasional dapat berperan seperti faktor tempat, panas, maupun cahaya. Persepsi orang tentang teknologi terkini yang dianggap canggih mungkin akan berubah di waktu-waktu mendatang ketika teknologi baru yang lebih canggih muncul dan menggantikan predesessornya.
    2. Target (Objek yang Dipersepsikan). Karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Bahkan, orang-orang, benda maupun kejadian-kejadian yang mempunyai kemiripan satu sama lain juga memiliki kecenderungan untuk dikategorikan ke dalam suatu kelompok tertentu. Contohnya, apabila beberapa orang mahsiswi sering terlihat bersama-sama dan kesemuanya memiliki potongan rambut yang sama, kebanyakan orang akan mempersepsikan mereka sebagai sebuah kelompok yang tidak hanya memiliki kesamaan ciri-ciri fisik, tapi juga sifat-sifatnya.

Dikutip dari beberapa pendapat para ahli antara lain: David Krench dan Richard S. Crutchfield (1977) membagikan faktor-faktor yang menentukan persepsi menjadi dua, yaitu:

  1. Faktor Fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor personal yang menentukan persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
  2. Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat. Stimulus fisik efek-efek saraf yang ditimbulkan pada system saraf individu. Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila kita ingin mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Bila kita ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan (Rakhmad, 1989: 52).

Menurut Kenneth, perhatian juga sangat berpengaruh terhadap persepsi. Dimana perhatian merupakan proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus yang lainnya melemah (dalam Rakhmad, 1989: 52). Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan satu stimulus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

  1. faktor internal (kebiasaan, minat, emosi, dan keadaan biologis), dan
  2. faktor eksternal (intensitas,kebaruan, gerakan dan pengulangan stimulus).

Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seseorang. Ketika ia mendengar, mencium, melihat, merasa atau bagaimana ia memandang suatu objek yang melibatkan aspek psikologis dan panca inderanya.

Categories: Perilaku Organisasi, Persepsi | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.